Thursday, 30 October 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
AS - Jepang Sepakat Tanah Jarang Menjelang Pertemuan Trump - Xi
Tuesday, 28 October 2025 17:19 WIB | GLOBAL ECONOMIC |Ekonomi Global

Jepang dan Amerika Serikat sepakat untuk menjalin kerja sama di bidang reaktor tenaga nuklir generasi baru dan tanah jarang, seiring Tokyo berupaya kembali ke pasar ekspor teknologi nuklirnya dan keduanya berupaya mengurangi dominasi Tiongkok atas komponen elektronik utama.

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menandatangani perjanjian kerangka kerja pada hari Selasa untuk mengamankan pasokan tanah jarang yang digunakan dalam berbagai hal, mulai dari mobil hingga jet tempur.

Mereka menandatangani dokumen-dokumen tersebut, yang mencakup mineral-mineral penting, di Istana Akasaka bergaya neo-Barok di Tokyo, di bawah tiga lampu gantung yang dibalut ornamen emas, disambut tepuk tangan meriah dari para ajudan.

Mereka tidak secara langsung menyebut Tiongkok, yang memproses lebih dari 90% tanah jarang dunia, sehingga menjadikannya sumber kekhawatiran masing-masing negara tentang rantai pasokan mineralnya. Beijing baru-baru ini memperluas pembatasan ekspor.

Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping dijadwalkan bertemu pada hari Kamis di sela-sela Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Korea Selatan untuk membahas kesepakatan yang akan menghentikan tarif AS yang lebih tinggi dan kontrol ekspor tanah jarang Tiongkok.

Jepang dan Amerika Serikat akan menggunakan perangkat kebijakan ekonomi dan investasi terkoordinasi untuk mempercepat "pengembangan pasar yang terdiversifikasi, likuid, dan adil untuk mineral penting dan tanah jarang", kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Mereka bertujuan untuk memberikan dukungan finansial kepada proyek-proyek terpilih dalam enam bulan ke depan, tambahnya. Kedua negara akan mempertimbangkan pengaturan penimbunan yang saling melengkapi dan bekerja sama dengan mitra internasional untuk memastikan keamanan rantai pasokan, katanya.

Sementara Tiongkok mendominasi ekstraksi tanah jarang global, Amerika Serikat dan Myanmar masing-masing menguasai 12% dan 8%, kata Eurasia Group, sementara Malaysia dan Vietnam mencakup pemrosesan - di mana Tiongkok juga merupakan pemain teratas - masing-masing 4% dan 1%.(alg)

Sumber: Reuters

RELATED NEWS
Xi & Trump Bertemu di Korea Selatan...
Wednesday, 29 October 2025 17:08 WIB

Tiongkok mengonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Korea Selatan pada hari Kamis. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan yang sangat dinantikan dan diharapk...

Trump-Xi Siap Deal Dagang...
Monday, 27 October 2025 07:18 WIB

Para negosiator utama AS dan Tiongkok mengatakan mereka mencapai konsensus terkait sengketa-sengketa utama, membuka jalan bagi Presiden Donald Trump dan Xi Jinping untuk bertemu akhir pekan ini dan me...

Uji Janji Dagang: AS Audit Kepatuhan China atas Deal 2020...
Friday, 24 October 2025 23:56 WIB

Perwakilan Dagang AS pada hari Jumat mengumumkan dimulainya investigasi atas implementasi Tiongkok terhadap perjanjian dagang yang ditandatangani pada masa jabatan pertama Presiden Donald Trump. "Dim...

Putin Tegas: Rusia Tak Akan Tunduk pada Tekanan AS...
Thursday, 23 October 2025 23:38 WIB

Presiden Vladimir Putin mengatakan pada hari Kamis bahwa Rusia tidak akan pernah tunduk pada tekanan dari Amerika Serikat atau negara lain mana pun, dan memperingatkan bahwa respons terhadap serangan ...

AS Sanksi Raksasa Minyak Rusia...
Thursday, 23 October 2025 07:12 WIB

Pemerintahan Trump pada hari Rabu mengumumkan sanksi baru yang menargetkan dua perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft dan Lukoil, sebagai bagian dari upaya untuk menekan Moskow agar mengakhiri pera...

LATEST NEWS
Perak Tahan Kekuatan, Tapi Tantangan Masih Menanti

Harga perak pada 30 Oktober 2025 menunjukkan pergerakan yang stabil meski ada ketidakpastian pasar. Setelah beberapa hari mengalami tekanan, perak berhasil pulih sedikit, bergerak di sekitar $23,50 per ons pada pagi ini. Penguatan dolar AS yang...

Hang Seng Nanjak: Efek Fed & Xi-Trump?

Indeks Hang Seng naik 0,4% ke 26.455,74 hari Kamis (30/10), menandai level tertinggi tiga minggu. Kenaikan didorong ekspektasi kesepakatan pada pertemuan Xi-Trump serta sentimen positif setelah The Fed memangkas suku bunga 25 bps dan HKMA mengikuti...

Perak Sideways, Tunggu Sinyal Fed

Harga perak bergerak di area $46-$48/oz dengan volatilitas tinggi. Dua mesin pendorongnya masih sama: mode safe-haven (ketidakpastian global + ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed) dan permintaan industri (solar/elektrifikasi) yang menjaga...

POPULAR NEWS
Saham Asia Naik, Semua Nunggu The Fed
Wednesday, 29 October 2025 07:34 WIB

Pasar saham Asia dibuka menguat pada hari Rabu (29 Oktober), didorong oleh sentimen positif dari Wall Street. Investor yakin bahwa tren kecerdasan...

Eropa Masih Bullish atau Mulai Hati-Hati?
Tuesday, 28 October 2025 14:50 WIB

Sesi Eropa Selasa, 28 Oktober 2025 dibuka dengan nada lebih hati-hati. Setelah reli beruntun dan rekor baru di STOXX 600 awal pekan ini, pasar...

Eropa Rally Lagi, Tapi Tahan Nggak?
Monday, 27 October 2025 14:57 WIB

Saham-saham Eropa lanjut menguat pada Senin, 27 Oktober 2025, karena pasar makin pede setelah AS dan Tiongkok bilang mereka sudah punya kerangka...

Fed poised to cut rates this week, with more easing likely on tap
Monday, 27 October 2025 23:10 WIB

Federal Reserve policymakers are widely expected to reduce U.S. short-term borrowing costs this week by a quarter of a percentage point for the...